Halaqoh 26: Racun Hati #2 Banyak Memandang
Ust. Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc
Syeikh DR Ahmad Farid berkata : yg d maksud banyak memandang adalah melepas pandangan dengan memandang kepada sesuatu secara penuh dgn mata, dan memandang perkara yang tidak halal dipandang kepadanya.
●Lawan dari menundukkan pandangan Mengurangi pandangan.
●Allah Subhanahu wataala telah memerintahkan orang2 beriman, sebagaimana dalam firmannya:
"Katakanlah kepada laki laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat."
●Demikian pula kepada wanita2 yang beriman Allah katakan "dan katakanlah kepada wanita beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya"
●Didalam ayat ini Allah dengan tegas tidak membedakan laki laki dan perempuan yang beriman kepada mereka diwajibkan untuk menundukkan pandangan. Yaitu tidak berlebihan dalam memandang, memandang hanya pada hal2 yang di halalkan dan dilarang pada hal2 yang diharamkan. karena hal ini adalah bagian dari zina, zina mata.
Memandang laki2 yang asing dan wanita yang asing bukan dari mahramnya adalah bagian dari zina, zina mata.
♥Sebagaimana Sabda Rasulullah dari Abu Hurairah "Tercatat atas ibnu adam bagian dari zina, dan dia pasti akan mendapati hal itu dan tidak mustahil,
○kedua mata maka zina nya adalah memandang
○kedua telinga, zina nya keduanya adalah mendengar yang haram
○lisan, zinanya adalah kalam (berbicara)
○tangan, zinanya adalah meraba
○Dan kaki zinanya adalah melangkah
○Sedangkan hati zinanya adalah cenderung dan berharap.
●Maka yang membenarkan itu semua adalah kemaluannya atau yang mendustakannya.
●Maka bentuk orang terjatuh pada zina adalah tatkala orang membenarkan dengan kemaluannya.
●Dalam hadits ini Rasulullah dengan jelas mengatakan mata itu berzina, berzina dengan memandang, maka memandang dengar perkara yang tidak diperbolehkan,maka termasuk kepada jalan mengarahkan kepada perbuatan syaitan.
●Padahal Allah katakan "Janganlah engkau mendekati zina"
●Maka larangan ini juga berlaku pada memandang secara berlebihan karena ini akan mengeraskan hati.
○Karena dari mata turun ke hati.
○Hati semakin lemah, tidak merasakan manis dan lezatnya iman.
♥Juga dalam hadits lainnya Jarir RA, dari Jariir Ra, dia berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan tiba2 atau seketika, maka Rasul mengatakan palingkan pandanganmu" (HR. Muslim, Tirmidzi)
●Maksud memandang tiba2 adalah tatkala kita memandang lawan jenis, yang asing bukan mahram tanpa sengaja.
○Tidak berdosa namun wajib untuk segera memalingkannya dalam seketika itu juga, karena ketika mampu memalingkan maka tidak berdosa.
Ketika terus menerus maka berdosa.
●Tatkala justru ia mengikuti pandangannya sehingga terus memandangnya maka ia berdosa berdasarkan hadits ini.
●Berlebihan memandang baik itu, menyeret kepada memandang kepada sesuatu itu baik. Maka akan terjebak gambaran yang dilihat tadi pada hati orang yang memandangnya. Maka terjadi berbagai kerusakan dalam hati, karena telah terjadi tatkala dari mata turun ke hati.
●Diantara kerusakannya adalah: Bahwa pandangan itu adalah panah beracun, panah iblis.
♥Barangsiapa menundukkan pandangannya karena Allah,karena takutnya dan takwanya kepada Allah, iman kepada Allah dan Hari Akhir, maka Allah akan berikan manisnya iman yang akan dia dapati dihatinya tatkala ia berjumpa dengan Allah.
●Tapi kalau justru melepaskannya atau membiarkannya liar dan belebihan maka ia telah menacapkan panah2 iblis yang beracun pada hatinya semakin tambah beracun.
●Diantara yang lainnya Syeikh mengatakan, masuknya syaitan bersamaan dengan pandangan. Karena syaitan akan masuk bersama pandangan lebih cepat dari masuknya udara pada tempat yang sepi.
●Sehingga syaitan akan menghiasi gambaran dihati, mampu membuat yang dipandang menjadi berhala yang akhirnya disembah oleh hatinya. Kemudian hati akhirnya akan berjanji, berangan angan sehingga syaitan akan menyalakan api syahwat. Akan melemparkan kayu bakar maksiat. Yang padahal itu tidak akan sampai ke derajat itu ketika tidak ada gambaran.
●Artinya dgn melihat hal2 yang diharamkan tadi maka akhirnya justru akan terlempar pada kayu bakar maksiat. Bencana dan petaka.
0 comments:
Post a Comment