Halaqoh 32 : Berlebihan di Dalam Pergaulan
Ust. Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc
✏ Dijelaskan oleh syeikh Dr. Ahmad Farid
" banyak bergaul adalah
♡penyakit yang mematikan dan kronis yang melahirkan segala keburukan,
♡berapa banyak pergaulan dan persahabatan yang merampas kenikmatan
♡dan berapa banyak pergaulan yang menanam permusuhan
♡dan berapa banyak pergaulan yang menanamkan benih2 sakit hati.
Gunung pun yang kokoh runtuh meskipun pada hati tidak menyebabkan runtuh.
✏Berlebihan dalam pergaulan adalah kerugian dunia dan akhirat, dan hanya sepatutnya bagi seorang hamba untuk mengambil pergaulan ini sesuai kadar kebutuhannya.
✏Dan dia harus membagi manusia menjadi 4 golongan:
Maka kapanpun mencampur golongan satu dgn lainnya tanpa membedakannya, maka keburukan telah masuk kepadanya.
1. Golongan 1: org yg bergaul dgnnya bagaikan makan makanan yang bergizi, tidak cukup sehari dan semalam apabila dia telah mengambil kebutuhannya maka dia meninggalkan bergaul dgn org ini, namun kemudian apabila ia membutuhkannya kembali maka dia akan bergaul dengannya kembali.
✏Setiap hari membutukan mereka.
♡Mereka adalah ulama yang mengenal Allah mengenal perintahnya,
♡mengetahui tipu daya musuh2 Allah
♡yang mengetahui penyakit hati dan obatnya,
♡dan mereka menasehati kepada Allah (mengajak manusia mengenal Allah, mengagungkan, dan hanya beribadah kepadanya)
♡dan juga menasihati untuk kitab Allah ( apa kitab yang allah turunkan) membenarkannya dan mengamalkan isi kandungannya
♡dan juga para penasihat kepada Rasulullah (mengajak ummat untuk mengimani kerasulan)membenarkannya, mengamalkannya dan mendakwahkannya
♡dan nasihat untuk makhluk (bersikap rahmat kepada mereka)
✏maka permisalan pergaulan kepada mereka adalah keuntungan segala keuntungan
✏Maka perbanyaklah pergaulan dgn golongan pertama dgn
♡mendatangi majelis ilmu mereka,
♡duduk bersama mereka,
♡menimba ilmu bersama mereka,
♡menanyakan apa yg tdk d ketahuinya
kerena sesungguhnya kebutuhan hati akan ilmu dien ini sangat dibutuhkan pada ahlinya.
✏Dan bertanyalah kepada Ahli zikir apabila kalian tidak mengetahuinya.
0 comments:
Post a Comment