SILSILAH V BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Halaqoh V. 57: Tinggalnya Orang-Orang Beriman dan Orang Munafik Ust. Abdullah Roy, MA
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِِ
✏ Di dalam hadits Abu Said Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim disebutkan bahwasanya setelah orang-orang kafir baik musyrikin maupun ahlul kitab digiring ke neraka, maka tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Allah, yang sholeh maupun yang fajir. Dikatakan kepada mereka,
"Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan
manusia sudah pergi?"
✏Dalam riwayat Muslim,
"Apa yang kalian tunggu?"
✏Mereka berkata,
"Kami berbeda dengan mereka di dunia. Padahal kami dahulu butuh dengan mereka."
✏Maksudnya dahulu mereka bertauhid tidak menyembah apa yang disembah oleh orang- orang kafir. Meskipun mereka membutuhkan orang-orang kafir tersebut dalam beberapa hal.
✏Mereka berkata,
"Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya setiap kaum mengikuti apa yang dia sembah. Dan kami sekarang sedang menunggu Rabb kami."
✏Maka datanglah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk yang mereka lihat pertama kali. Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Allah di Padang Mahsyar.
✏Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Maka Allah berkata, "Ak adalah Rabb kalian." Mereka
berkata, "Kami berlindung kepada Allah darimu. Kami
tidak menyekutukan Allah sedikitpun."
✏Mereka mengatakan perkataan ini dua atau tiga kali. Maksudnya Allah akan menguji mereka dengan memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk yang lain.
✏Ketika mereka melihat Allah dalam bentuk yang lain, maka mereka berlindung kepada Allah, supaya tidak terfitnah di dalam ujian ini. Dan ucapan mereka, "Kami tidak menyekutukan Allah sedikitpun.", menunjukkan tentang keutamaan tauhid.
✏Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Maka tidak berbicara kepada Allah saat itu kecuali para
Nabi."
✏Maka Allah berkata,
"Apakah kalian memiliki tanda sehingga kalian mengetahui
bahwa Dia adalah Rabb kalian?"
✏Mereka berkata,
"Betis"
✏Maka disingkaplah betis Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Para ulama mangatakan bahwasanya ini adalah termasuk hadits yang berisi sifat Allah. Kewajibah kita beriman bahwasanya Allah memiliki betis sesuai dengan keagungan-Nya.
✏Tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan dengan mahluk, tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita
bertanya tentang bagaimananya.
✏Kemudian Rasulullah Shalallohu 'Alaihi Wasallam
bersabda,
"Maka sujudlah setiap mukmin. “
✏Dan dalam riwayat Muslim disebutkan,
"Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Allah,
ikhlas dari dirinya kecuali Allah akan mengijinkan dia
bersujud. Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu
sujud karena hanya ingin melindungi diri dan riya'
kecuali Allah akan menjadikan punggungnya menjadi rata.
Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas
tengkuknya."
✏Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang semula memiliki beberapa ruas tulang yang memudahkan dia untukmembungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang yang rata.
✏Demikianlah keadaan orang-orang yang dahulu menipu Allah dan orang-orang yang beriman di dunia. Maka
Allah menipu mereka. Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan tinggalnya mereka saat itu bersama orang- orang yang beriman. Namun ternyata perkiraan mereka adalah perkiraan yang salah.
✏Kemudian Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Kemudian orang-orang yang beriman mengangkat kepala
mereka dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah kembali kepada bentuk-Nya yang semula."
✏Kemudian Allah berkata,
"Aku adalah Rabb kalian"
✏Mereka pun berkata,
"Engkau adalah Rabb kami"
Materi juga dapat dilihat pada:
FP Facebook:
https://m.facebook.com/langitwanita?ref=stream
0 comments:
Post a Comment